Final Chapter 2023

Akhirnya sampai di halaman 365 — lembaran akhir di tahun 2023 sekaligus akan menjadi halaman yang penuh harapan untuk mengisi halaman awal di tahun 2024. Sampai di akhir tahun 2023 bukanlah sesuatu yang mudah, permasalahan dari hari ke hari timbul namun sialnya tidak pernah usai. Dapat diibaratkan seperti serial drama dan aku adalah tokoh utama yang memerankan peran protagonis, namun sekelilingku menganggap aku adalah tokoh antagonis yang egois.

Sejahat itu kah aku di mata mereka? Jika meninggalkan, mendiamkan atau berteriak dinilai jahat untuk membuat diri mereka sadar akan kejahatan yang mereka perbuat, lantas aku harus bagaimana?

Aku selalu tersohor sebagai manusia egois, pendebat dan tidak punya hati. Lantas dinamakan apa mereka yang selalu menjatuhkan, kemudian berlaku sebagai korban? Apa hanya aku yang pantas mendapatkan perkataan seperti itu?
Tahun 2023 bukan tahun terbaik, aku seperti masuk ke ruang waktu yang mempersiapkan aku untuk hancur kedua kalinya. Awal yang kukira akan menjadi fondasi untuk mengantarkan pada resolusi terbaik, realitanya menyadarkan bahwa aku harus kehilangan seseorang — ia yang ku percaya seutuhnya, ia yang membuatku menjadi pribadi lebih baik dan ingin belajar banyak hal.

Sebelum ia pergi, ia menasehatiku untuk menjadi pribadi yang tidak terlibat dalam perihal emosional apapun keadaannya. Dan, jika kamu membaca blog ini, aku berhasil tidak melibatkan emosi apapun dalam kehidupanku.

Setelah itu, permasalahan dari pekerjaan tak kunjung usai dari tahun sebelumnya. Di depan kawan di belakang lawan, seharusnya waktu itu aku tidak meruntuhkan dinding pertahanan yang sudah kubangun hanya demi stigma, seharusnya waktu itu aku tidak mengenal lebih dalam jika akhirnya menjadi malapetaka.

Bulan demi bulan berjalan, tiba di Oktober 2023. Kala itu seperti diterjang badai salju dengan keadaan sedang mencari rumah hangat untuk diminta singgah sementara waktu, namun belum juga dapat aku mendengar kabar bahwa sahabatku meninggal. Ya, dia adalah satu-satunya sahabatku di kantor.

Tidak menyangka waktu cepat berlalu, padahal tepat tiga minggu sebelumnya kami masih makan bersama.

Sebelum 2023 berakhir, aku ditampar kenyataan dan mungkin Tuhan menuntun aku untuk melihat kenyataan yang ada bahwasannya, dari setiap masalah yang aku hadapi kemarin ternyata aku masih punya beberapa orang yang sayang sama aku dan itu merupakan wujud kasih Tuhan kepadaku.

Komentar

Postingan Populer